icon
Rata
Homepage/Artikel/Kesehatan Gigi Dan Mulut/Kapan Waktu yang Tepat untuk Cabut Gigi Anak di Dokter?/

Kapan Waktu yang Tepat untuk Cabut Gigi Anak di Dokter?

cara mencabut gigi anak, cabut gigi susu, usia minimal anak cabut gigi, apakah gigi susu harus dicabut
dok. Rata Indonesia

Sebagai orang tua, kesehatan gigi anak tidak kalah penting untuk diperhatikan di samping pertumbuhan si kecil secara keseluruhan. Mengenai cara mencabut gigi anak, beberapa orang tua mungkin merasa bingung, haruskah anak dibawa ke klinik gigi atau dapat ditangani sendiri di rumah?


Faktanya, saat anak berusia enam tahun ke atas, cabut gigi susu anak boleh dilakukan sendiri oleh orang tua, asal gigi sudah hampir lepas dan bukan karena kecelakaan. Namun, pada kasus tertentu perlu bantuan dokter gigi untuk pencabutan gigi anak. 


Umumnya, anak akan kehilangangigi susu mereka saat memasuki usia sekolah dasar. Gigi susu si kecil biasanya mulai goyang pada usia 6-7 tahun, mulai dari gigi seri atas dan bawah, dilanjutkan dengan gigi taring dan terakhir gigi geraham yang akan copot di usia 9-12 tahun. Namun, bukan berarti semua anak akan mengalami pergantian gigi pada usia yang sama. 

Kapan anak harus cabut gigi di dokter gigi? 

Pada beberapa kasus, dokter akan menyarankan untuk cabut gigi di klinik saat terjadi masalah tertentu. Berikut penyebab pencabutan gigi anak yang sebaiknya dilakukan di dokter gigi. 

1. Tidak ada ruang untuk tumbuh gigi

Memang ada waktu tersendiri gigi susu untuk tanggal dan digantikan dengan gigi permanen. Namun, terdapat beberapa anak yang memiliki gigi susu tak kunjung tanggal, saat gigi permanen mulai muncul ke permukaan. Lalu, apakah gigi susu harus dicabut?


Gigi susu harus dicabut untuk menghindari gangguan arah tumbuh gigi permanen. Area yang sempit mengakibatkan gigi permanen tidak cukup tempat untuk tumbuh, sehingga pencabutan gigi susu harus segera dilakukan. 


Jika tidak dilakukan, gigi akan saling menumpuk dan tumbuh tidak rata. Karenanya, butuh bantuan dokter gigi untuk memperbaiki struktur gigi sebelum gigi permanen tumbuh. 

2. Gigi susu belum tanggal

Pada usia 17 tahun, seharusnya gigi susu telah tanggal dan digantikan dengan gigi permanen. Namun, tidak semua anak mengalami hal ini sesuai waktunya. Cabut gigi susu menjadi pilihan agar tidak terjadi penumpukan gigi dan memicu sakit gigi.


Baca juga: Penyebab Gigi Permanen Tumbuh di Belakang Gigi Susu Anak 

3. Infeksi gigi

Infeksi gigi dapat menyebabkan masalah serius. Jika tidak segera dicabut, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh. Cabut gigi biasanya dilakukan saat pemberian antibiotik tidak dapat menyembuhkan infeksi. 

4. Gigi berlubang 

Cabut gigi pada anak di bawah 13 tahun disebabkan oleh gigi berlubang. Karenanya, menjaga kesehatan gigi dan mulut anak sangat penting diperhatikan. 

5. Cedera atau kecelakaan

Baik gigi susu atau gigi permanen anak dapat dicabut karena cedera maupun kecelakaan. Jika anak sudah memiliki gigi permanen dan mengalami kecelakaan, prosedur implan gigi dapat menjadi pilihan saat anak berusia 16-18 tahun atau setelah perkembangan wajah anak selesai. 


Cabut gigi dapat dilakukan oleh dokter gigi dengan atau tanpa anestesi. Pada beberapa kasus, anestesi lokal dapat membuat mulut anak mati rasa dan mengurangi rasa kurang nyaman. Anestesi memungkinkan anak untuk tidur selama pencabutan. 

Perawatan setelah anak cabut gigi 

Setelah pencabutan gigi, terdapat beberapa tips perawatan dan pemulihan agar rasa sakit segera berkurang dalam waktu dekat.

1. Kompres air dingin atau es batu

Berikan es batu yang dibalut handuk di area pencabutan gigi dapat mengurangi rasa sakit. Kompres es batu selama 15 menit juga dapat mengurangi bengkak di area pipi bekas cabut gigi.  

2. Berikan makanan lunak 

Memberikan makanan lunak akan memudahkan anak untuk makan setelah cabut gigi. Jangan lupa untuk memperhatikan suhu makanan atau minuman. Anda dapat memberikan makanan atau minuman yang tidak terlalu panas dan dingin, sehingga memicu rasa sakit. 

3. Tidak menyentuh pipi

Selalu ingatkan anak untuk tidak menyentuh gigi yang baru dicabut. Hal ini untuk menghindari rasa sakit setelah cabut gigi.


Baca juga: Parents, Ini Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Gigi Anak 

4. Kumur air garam 

Setelah 24 jam ajak si kecil untuk kumur air garam hangat setiap beberapa kali, untuk menjaga gigi tetap bersih dari sisa makanan atau minuman. 

5. Pastikan anak menjaga kesehatan gigi

Jangan lupa untuk mengajak si kecil tetap menyikat gigi dan flossing gigi dua kali sehari. Pastikan mereka melakukannya dengan lembut dan menghindari area cabut gigi untuk beberapa waktu. 


Berikut beberapa penyebab cabut gigi di klinik serta cara perawatan setelahnya. Jangan lupa untuk rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk deteksi dini masalah kesehatan gigi dan mulut anak. 


Silakan kunjungi klinik Rata untuk konsultasi kesehatan gigi dan mulut anak. Untuk info lebih lanjut, kunjungi akun Instagram @rata.id atau www.rata.id


Rekomendasi Klinik Gigi & Clear Aligners Terdekat

Cari tahu daftar alamat Klinik Rata terdekat jika ingin berkonsultasi dengan dokter gigi, ya!


Rata.id Clinic Center | Klinik Gigi & Clear Aligners

Kunjungi dokter gigi Rata terdekat di Pakubuwono, Kebayoran Baru untuk konsultasi mengenai perawatan aligner gigi atau masalah kesehatan gigi dan mulut lainnya.


Alamat: Jl. Pakubuwono VI No.71, RT.11/RW.2, Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta, 12120


Rata.id Menteng | Klinik Gigi & Clear Aligners

Mencari klinik gigi di sekitar Jakarta Pusat? Rata.id Menteng menawarkan pengalaman konsultasi dengan dokter gigi berpengalaman dan pelayanan yang optimal!


Alamat: Jl. K.H. Wahid Hasyim No.47 1, RT.1/RW.4, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350


Rata.id Surabaya, Jawa Timur | Klinik Gigi & Clear Aligners

Tinggal di luar Jabodetabek? Tenang! Klinik Rata juga tersedia di area kota Surabaya dan sekitarnya. Kunjungi dokter gigi Rata di alamat berikut, ya.


Alamat: Jl. Indragiri No.48-A, RT.015/RW.06, Darmo, Kec. Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur 60241



komentar

0/1000

Belum ada komentar

Jadi yang pertama memberikan komentar