Rata Family, apakah kamu termasuk salah satu orang yang memiliki gigi gingsul? Anggapan bahwa seseorang yang memiliki gigi gingsul membuat senyum manis, mungkin ada kalanya benar. Namun, yang perlu kamu tahu sebenarnya gigi gingsulitu termasuk ke dalam salah satu maloklusi atau gigi berantakan.

Lalu, mengapa seseorang bisa memiliki gigi gingsul? Kondisi ini terjadi ketika gigi taring tumbuh terlambat dan tidak sempurna. Setidaknya, gigi taring membutuhkan kurang lebih 10 bulan untuk tumbuh sepenuhnya setelah gigi susu terlepas.

Saat gigi taring tersebut muncul ke permukaan gusi, ruang pada rahang sudah terisi dan hanya menyisakan sedikit tempat. Oleh karena itu, posisi gigi taring permanen dapat tumbuh ke arah luar, sisi dalam, bahkan dalam beberapa kasus akan terjebak dalam gusi.

Baca juga: Fakta Seputar Gigi Gingsul, Bahaya hingga Cara Merapikannya

Tiga penyebab gigi gingsul

Selain karena kondisi yang sudah disebutkan di atas, apa, sih, penyebab gigi gingsul yang sebenarnya? Setidaknya ada tiga faktor secara umum yang menjadi alasan seseorang memiliki gigi gingsul. 

1. Genetik atau Keterunan

Dalam Journal of Stomatology, Oral and Maxillofacial Surgery (2021), disebutkan bahwa salah satu penyebab umum gigi gingsul adalah faktor keturunan atau genetik.

Selain itu, ditegaskan juga dalam  sebuah penelitian dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia mengungkapkan adanya gen bernama Pax9 yang menjadi alasan utama seseorang tidak memiliki gigi rata sejak lahir.

Para ahli medis di bidang ortodonti menjelaskan bahwa ketika sang ibu memiliki gigi rata dengan rahang yang kecil dan sang ayah mempunyai gigi yang besar, maka sang anak berpeluang mewariskan rahang kecil dari ibunya dengan gigi besar dari ayahnya.

Dalam kasus ini, susunan gigi sang anak berisiko menjadi berantakan, karena ukuran rahang yang tidak cukup untuk menampung gigi yang berukuran besar. Faktor ukuran rahang terhadap kondisi gigi berantakan juga didukung oleh penelitian yang dilakukan pada 2004 dan dipublikasikan di dalam Journal of Human Evolution.

2.  Riwayat kesehatan gigi dan mulut

Riwayat kesehatan gigi dan mulut ternyata juga menjadi alasan penyebab gigi gingsul. Kondisi seperti infeksi gusi, tumor tumbuh di rahang atau mulut, hingga cedera pada radang bisa meningkatkan risiko seseorang memiliki gigi gingsul. Trauma pada gigi akibat benturan benda keras atau kecelakaan tertentu juga berperan terhadap kondisi gigi gingsul seseorang.

3. Faktor eksternal

Gigi gingsul juga dapat disebabkan oleh kebiasaan memakai dot bayi terlalu lama atau mengisap jempol. Itulah alasan mengapa orang tua perlu mengontrol kebiasaan mengedot si kecil. 

Salah satu cara untuk memastikan si kecil memiliki gigi rata adalah dengan mengurangi kebiasaan seperti terlalu sering memakai dot bayi atau mengisap jempol. Hentikan juga kebiasaan menggigit kuku pada anak-anak agar pertumbuhan giginya tidak bermasalah.

Contoh lain dari faktor eksternal penyebab gigi gingsul atau berantakan, yaitu adanya kesalahan atas perawatan gigi yang tidak sesuai, seperti pemakaian kawat gigi atau pemasangan crown gigi yang dilakukan bukan oleh ahli.

Baca juga: Tanpa Dicabut, Ini Cara Haya Meratakan Gigi Gingsul

Bagaimana cara mengatasi gigi gingsul?

Bagi orang dewasa yang giginya sudah tumbuh dengan penuh, tidak perlu minder karena gigi berantakan! Kamu bisa mencoba cara lain untuk memiliki gigi rata, bebas senyum tanpa insecure, karena gigi gingsul atau berantakan. Berikut tiga pilihan utama untuk mewujudkan impian memiliki gigi rata.

1. Kawat atau Behel Gigi

Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan kawat gigi. Pada umumnya, kawat gigi adalah pilihan pertama para dokter gigi untuk membentuk gigi rata pada pasien. Behel gigi terbuat dari bracket metal kecil yang dihubungkan oleh kawat khusus. Fungsi dari kawat gigi adalah untuk memastikan formasi gigi agar berada di posisi ideal setelah jangka waktu pemasangan tertentu. 

2. Prosedur Operasi

Pilihan terakhir untuk memiliki gigi rata idaman kamu adalah dengan prosedur operasi. Cara ini akan memberikan hasil gigi rata yang instan. Dokter gigi akan mengubah struktur gigi secara terkalkulasi dengan tujuan untuk memperbaiki gigi berantakan agar jadi lebih sejajar. Apabila susunan gigi terlihat penuh, maka akan ada gigi yang dicabut untuk membentuk barisan gigi rata. 

3. Clear Aligners™ Rata

Apakah gigi gingsul harus dibehel? Jawabannya, tentu tidak. Ada pilihan alternatif meratakan gigi gingsul tanpa behel atau kawat gigi, yaitu dengan aligner Rata.

Clear Aligners™ Rataterbuat dari plastik bening dan tipis aman dan lebih nyaman digunakan dibanding behel. Berbeda dengan kawat gigi, Clear Aligners™ Ratatidak dipakai saat makan ataupun saat sikat gigi. Meski begitu, lepas pasang aligner Rata sangat fleksibel dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, loh.

Aligner Rata didesain dengan bantuan Artificial Intelligence untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan bentuk dan kasus gigi setiap pasien. Keunggulan lainnya adalah material yang digunakan pada aligner Rata terbuat dari medical-grade plastic dan BPA-free yang aman digunakan. 

Beragam penyebab gigi gingsul, bermacam-macam pula cara untuk merapikannya. Yuk, wujudkan impianmu memiliki gigi rata dalam waktu 3-6 bulan* dengan aligner Rata. 

Baca juga: Uci Atasi Gigi Gingsul Tanpa Behel, Kok Bisa? Ini Ceritanya!

Rekomendasi Klinik Gigi & Clear Aligners Terdekat

Berikut adalah beberapa rekomendasi klinik gigi Rata dan alamat lengkapnya untuk kamu kunjungi!

Rata.id Clinic Center | Klinik Gigi & Clear Aligners

Kunjungi dokter gigi Rata terdekat di Pakubuwono, Kebayoran Baru untuk konsultasi mengenai perawatan aligner gigi atau masalah kesehatan gigi dan mulut lainnya.

Alamat: Jl. Pakubuwono VI No.71, RT.11/RW.2, Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta, 12120

Smile Dental Clinic Gunawarman

Mencari klinik gigi di sekitar Jakarta Selatan? Smile Dental Clinic Gunawarman akan menawarkan pengalaman konsultasi dokter gigi yang lebih menyenangkan!

Alamat: Jl. Gunawarman No.75 3, RT.3/RW.7, Rw. Bar., Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12180